Masukan
Untuk Suryapaloh melalui para pemilih , simpatisan, kader, para
Calon Anggota Legislatif , dan Pengurus Partai Nasdem,
Serta Partai Partai Politik Peserta Pemilu 2014
agar tidak berkoalisi dengan PDI-P pada Pemilu Presiden/ Wakil
Presiden 2014
- Pengantar
Sebelum
sebagian para pemilih yang telah menggunakan hak pilihnya pada
pemilu legislatif 2014 pada 9 April 2014 yang baru lalu dan
kemungkinan besar akan kembali menggunakan hak pilihnya pada Pemilu
Presiden/Wakil Presiden RI 2014 pada 9 Juli 2014 yang akan datang
memahami judul tulisan diatas maka terlebih dahulu kita simak
baik-baik, wawancara alm KH Abdurrahman Wachid
http://www.youtube.com/watch?v=lyZ2A9QSSBw
dalam wawancara tersebut ada kalimat yang mengatakan Bangsa
ini Bangsa Penakut
, kemungkinan terkait dengan pernyataan alm KH Abdurrahman Wachid
tersebut dalam menghadapi Pemilu Presiden/ Wakil Presiden 2014
tersebut diatas dibawah ini adalah berita yang dikirimkan oleh
mantan jurubicara beliau Adhie
Massardi yang dikirimkan melalui berbagai media komunikasi pada
sekitar jam 14.00, Jum’at 18 April 2014 yang katagori nya adalah
protes dari Adhie Massardi, sebagaimana berikut dibawah ini
SATU LAGI DARI
ADHIE MASSARDI
Pada 9 April 2014 saya ke TPS dalam rangka pemilihan umum legislatif 2014. Saya memilih kader parpol untuk saya jadikan wakil saya di parlemen (DPR RI), DPR Provinsi dan DPRD Kota Bekasi. Ada juga pilihan untuk anggota DPD.
Banyak rakyat Indonesia pada saat yang sama melakukan hal seperti saya. Sebagian mungkin lebih memilih mencoblos gambar parpolnya, dan parpol nanti yang menentukan siapa yang layak dari kadernya untuk dijadikan wakil rakyat di parlemen.
Setelah urusan kontrak dengan legislatif selesai, kini suara saya dan rakyat Indonesia lainnya lalu "dikonversikan" oleh parpol, lalu "ditukar" dengan capres atau cawapres, ada juga yang dijual kepada parpol lain sebagai kompensasi dukungan kepada capres dan cawapres yang diusung.
Pertanyaannya: Atas dasar apa dan undang2 yang mana yang membuat parpol-parpol itu mengkonversikan suara saya dan suara rakyat Indonesia menjadi capres/cawapres? Bahkan ada yang menjualnya secara tunai?
Bukankah perjanjian saya dan rakyat Indonesia dalam pemilu (2014) itu dengan parpol hanya untuk anggota legislatif? Kenapa oleh parpol lalu dijadikan capres/cawapres, bahkan diuangkan?
Bagaimana mereka (parpol-parpol) itu bisa seenaknya mengubah suara kami menjadi capres/cawapres seenak udelnya begitu?
Mohon pencerahan. Salam!
Kemungkinan besar ada kemiripan maksud dari pernyataan alm KH Abdurrahman Wachid , maupun protes ADHIE MASSARDI tersebut diatas , yang kira –kira maksudnya adalah Bangsa ini sesungguhnya Takut Miskin.
SATU LAGI DARI
ADHIE MASSARDI
Pada 9 April 2014 saya ke TPS dalam rangka pemilihan umum legislatif 2014. Saya memilih kader parpol untuk saya jadikan wakil saya di parlemen (DPR RI), DPR Provinsi dan DPRD Kota Bekasi. Ada juga pilihan untuk anggota DPD.
Banyak rakyat Indonesia pada saat yang sama melakukan hal seperti saya. Sebagian mungkin lebih memilih mencoblos gambar parpolnya, dan parpol nanti yang menentukan siapa yang layak dari kadernya untuk dijadikan wakil rakyat di parlemen.
Setelah urusan kontrak dengan legislatif selesai, kini suara saya dan rakyat Indonesia lainnya lalu "dikonversikan" oleh parpol, lalu "ditukar" dengan capres atau cawapres, ada juga yang dijual kepada parpol lain sebagai kompensasi dukungan kepada capres dan cawapres yang diusung.
Pertanyaannya: Atas dasar apa dan undang2 yang mana yang membuat parpol-parpol itu mengkonversikan suara saya dan suara rakyat Indonesia menjadi capres/cawapres? Bahkan ada yang menjualnya secara tunai?
Bukankah perjanjian saya dan rakyat Indonesia dalam pemilu (2014) itu dengan parpol hanya untuk anggota legislatif? Kenapa oleh parpol lalu dijadikan capres/cawapres, bahkan diuangkan?
Bagaimana mereka (parpol-parpol) itu bisa seenaknya mengubah suara kami menjadi capres/cawapres seenak udelnya begitu?
Mohon pencerahan. Salam!
Kemungkinan besar ada kemiripan maksud dari pernyataan alm KH Abdurrahman Wachid , maupun protes ADHIE MASSARDI tersebut diatas , yang kira –kira maksudnya adalah Bangsa ini sesungguhnya Takut Miskin.
Kalaulah
memang bangsa ini takut miskin, maka kita harus mencari actor siapa
yang bertanggung jawab, terlebih dalam menghadapi Pemilu Presiden
/Wakil Presiden 2014 yang akan datang.
Untuk
memudahkan menjelaskannya dapat dilihat dalam pokok permasalahan
sebagaimana uraian dibawah ini
- Pokok Permasalahan Pemilu Legislatif 2014
Seperti
diketahui bersama alat Demokrasi adalah : Partai Politik, Pemilihan
Umum / Pemilu dan Perwakilan Rakyat,
Karena
yang mengesahkan Partai Politik sebagai Badan Hukum agar diakui
oleh pemerintah adalah Departemen Hukum dan Ham ( mirip PT, CV,
Yayasan dsb) setelah sah sebagai Badan Hukum kemudian di daftarkan
di KPU agar menjadi peserta Pemilu.
Apabila
uruaian diatas dikaitkan dengan kontrak keperdataan, maka kontrak
warganegara selaku pemilih dengan para calon anggota legislatif
yang ditugaskan oleh partai-partai politik , dalam hal ini
partai-partai politik peserta pemilu 2014, adalah “kontrak/
perjanjian perdata politik” , atau dengan kata lain hak “perdata
politik” warganegara sebagai pemilih berpindah ke calon anggota
legislatif / partai politik peserta pemilu 2014.
Yang
menjadi pertanyaan kemudian apakah calon anggota legislative tersebut
sudah menjelaskan apa yang hendak diperjanjikan, apa yang membedakan
caleg A dengan caleg B dalam satu partai, apa perbedaan partai A
dengan partai B dsb, dsb .
Kalau
calon anggota legislative tersebut belum menjelaskan apa yang
hendak diperjanjikan, apa yang membedakan caleg A dengan caleg B
dalam satu partai, apa perbedaan partai A dengan partai B dsb, dsb,
maka dengan mudah pula para pemilih layaknya sebuah barang dagangan
yang dalam hal ini komoditi yang diperdagangkan adalah politik , maka
“ komoditi politik ‘ ini diperdagangkan baik antar caleg dalam
satu partai , antar caleg berlainan partai
Karena
namanya juga barang dagangan maka sudah barang tentu para caleg
tersebut memerlukan modal / materi/ uang , dan celakanya mungkin
karena pemilu model seperti yang kita alami sejak tahun 2004, 2009
dan saat ini sudah yang ketiga kali nya semakin banyak pula
warganegara yang mempunyai hak pilih semakin cerdas dengan motto
ambil uang nya jangan pilih orang atau partai nya dan akibat nya
baik langsung maupun tidak langsung bagi para caleg yang tidak
terpilih menderita gangguan jiwa lihat antara lain :
http://regional.kompas.com/read/2009/04/11/13035736/caleg.stres.mulai.bermunculan,
http://www.kendarinews.com/content/view/6826/26/
, http://bengkuluekspress.com/kader-nasdem-perkarakan-caleg/,
http://spiritriau.com/view/Politik/4655/Caleg-Nasdem-Asal-Kubu-Protes-Kinerja-Panwas-Kecamatan-.html#.U1KA-X_7PDc,
http://www.rmolsumsel.com/read/2014/04/12/4714/Oknum-Caleg-Nasdem-Dilaporkan-Main-Politik-Uang-
Dalam
bahasa perdagangan modal dapat kita artikan kapital, dalam bahasa
politik kemungkinan mudahnya kita sebut saja “ Kapitalis”.
Sebagaimana
kita ketahui bersama terutama pasca Amandemen UUD 1945 tahun 2002,
yang dilanjutkan dengan pemilu 2004 , kalau kita tidak hati-hati
sistim pemerintahan negara akan semakin dalam lagi terjebak dalam
sistim yang sangat kapitalis.
Pemilu
2014 termasuk didalam nya Pemilu Presiden/ Wakil Presiden 2014 ,
menjadi menentukan apakah negara ini akan menjadi sangat kapitalis
atau setidaknya masih dapat diupayakan kembali menjadi negara
berdaulat yang bersendikan Pancasila ,
Menurut
pendapat kami yang merupakan bagian dari pemilih , peristiwa
politik menjelang Pemilu Presiden/Wakil Presiden 2014, yang diawali
dengan pemilu legislatif 2014 adalah sebuah tragedi, kami menyebut
nya sebagai sebuah tragedi yang menurut kami sesungguhnya sudah
diperingatkan oleh alm KH Abdurrahman Wachid bahwa Bangsa ini adalah
Bangsa Penakut, saking penakutnya maka dalam menterjemahkan arti
demokrasi , praktek politiknya meninggalkan prinsip-prinsip demokrasi
itu sendiri, kami menduga sangat langka calon anggota legislatif,
baik pada tingkat DPRD Kabupaten/ Kota , DPRD Propinsi, DPR Pusat
yang menghayati, mendalami, mengerti Anggran Dasar partainya dalam
arti menyelaraskan antara Anggaran Dasar partainya dengan UUD 1945
hasil Amandemen 2002 yang merupakan landasan berpijak pelaksanaan
Pemilu termasuk pemilu legislatif 2014, yang kami rasakan sebagai
pemilih , para caleg hanyalah saling berebut kekuasaan .
Ditengah
kegalauan para caleg, tragedi yang dialami para caleg , kemungkinan
besar termasuk Caleg Partai Nasdem disegala tingkatan (DPRD
Kabupaten/ Kota, DPRD Propinsi, DPR-RI) , ditengah angka perolehan
Partai Nasdem yang masih belum pasti karena masih dalam posisi hitung
cepat lihat
http://okejoss.com/hasil-sementara-quick-count-cyrus-csis-pemilu-2014/5728,:
pada Sabtu 12 Aprill 2014 lihat
http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/04/12/125700/2553194/1562/surya-paloh-saya-berikan-secara-resmi-dukungan-ke-capres-pdip
; Surya Paloh mungkin karena terbiasa dengan cara- cara kehidupan
kapitalis dengan suka cita menggadaikan suara Partai Nasdem kepada
PDI-P yang kebingungan mencari mitra koalisi karena kekurangan , hal
ini lah yang sangat mungkin di terjemahkan oleh ADHIE
MASSARDI
dalam
bentuk kritik tajam nya sebagaimana uraian diatas.
- Megawati, Jokowi dan PDI-P sedang dalam proses diberi sangsi politik pada Pemilu 2014 termasuk dalam Pemilu Presiden/ Wakil Presiden 2014.
Perolehan
suara PDI-P pada Pemilu Legislatif 2014 , yang tidak maksimal dan
naikkya perolehan suara partai-partai berbasis Islam pada pemilu
legislatif 2014, dapat diasumsikan merupakan bentuk nyata kesadaran
para pemilih baik langsung maupun tidak langsung sebagai bentuk
sangsi politik kepada PDI-P ;lihat antara lain :
http://m.merdeka.com/politik/suara-partai-islam-meningkat-tren-sekularisasi-terhenti.html,
http://www.risalahislam.com/2014/04/hasil-survei-salah-partai-islam-tetap.html,
seluruh pendapat yang tersurat di
http://faktasejarahleaks.blogspot.com/,
http://pemilu.okezone.com/read/2014/04/17/568/972102/pemilu-2014-diharapkan-awal-kebangkitan-partai-islam,
http://nasional.kompas.com/read/2014/04/10/0622304/Partai.Politik.Berbasis.Massa.Islam.Menjungkirbalikkan.Survei
Bagi
sebagian pemilih kebangkitan partai-partai Islam, pada pemilu
legislatif 2014 ini merupakan Rahmat Alloh / Tuhan YME tidak saja
bagi umat Islam dalam arti sempit , akan tetapi Rahmat Alloh/ Tuhan
YME kepada seluruh warganegara Indonesia .
Ujian
bahkan diperkirakan musibah akan kembali datang, tidak saja bagi
warganegara Indonesia yang beragama Islam , akan tetapi bagi seluruh
warganegara Indonesia apabila PDI-P dalam pemilu 2014 dapat
mengajukan calonnya yaitu Jokowi sebagai calon Presiden 2014.
- HIMBAUAN KEPADA SDR SURYAPALOH / Partai Nasdem dan partai partai politik perserta pemilu 2014, agar tidak berkoalisi dengan PDI-P pada pemilu Presiden/ Wakil Presiden 2014.
Kepada
sdr Suryapaloh/ Partai Nasdem dan partai-partai politik peserta
pemilu 2014 , sadarlah bahwa saksi yang diberikan oleh sebagian
pemilih pada seluruh aktifitas Pemilu 2014 , termasuk Pemilu
Presiden / Wakil Presiden 2014 adalah upaya kami agar kami tidak lagi
dijadikan objek penderita dari partai-partai politik , sadarlah bahwa
kami ini subjek utama dari negara ini.
Dari
pengalaman kami sejak PDI berubah menjadi PDI-P sangat sedikit,
bahkan tidak ada bukti-bukti nyata yang menunjukkan bahwa PDI-P
selama memerintah pasca melengserkan Gus Dur mampu melindungi
segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia ( lihat Mukadimah
UUD 1945),
Negara
ini bukan negara percobaan , walaupun terbatas bahkan mungkin sangat
terbatas kami sebagian pemilih memiliki data dan fakta politik apa
penyebab dan siapa penyebab kekisruhan / polemik, bahkan
instabilitas politik, hukum, ekonomi, sosial , budaya, pertahanan ,
keamanan negara , sehingga untuk memulihkannya bukanlah pekerjaan
mudah ,
Berbagai
peringatan , teguran, dari yang halus bahkan yang sangat kasar pun
pernah disampaikan oleh sebagian pemilih kepada PDI-P pada saat PDI-P
memerintah dari 23 Juli 2001 s/d 20 Oktober 2014, demikian pula
menjelang pemilu legislatif 2014 dan kini menjelang Pemilu Presiden /
Wakil Presiden 2014, berbagai peringatan kepada Megawati, Jokowi dan
PDI-P sudah disampaikann , dan kini peringatan tersebut kami ,
sebagian pemilih pada pemilu 2014 menyampaikan kepada saudara Surya
Paloh / Partai Nasdem serta partai-partai politik peserta pemilu 2014
jangan sampai terseret –seret masuk jebakan PDI-P, yang karena
upaya kami sebagian pemilih yang di Rahmati Alloh/ Tuhan YME telah
berhasil memperlemah PDI-P yang sombong itu dan memperkuat
partai-partai berbasis Islam .
Sebaiknya
menjelang Pemilu Presiden / Wakil Presiden 2014 sdr Surya Paloh /
Partai Nasdem serta partai-partai politik peserta pemilu 2014
memberikan perhatian yang lebih kepada para caleg DPRD Kabupaten/
Kota, DPRD Propinsi, DPR RI yang tidak terpilih sebagai bukti nyata
bahwa kalian mampu melindungi
segenap kader nya dan seluruh tumpah darah kader nya
,
sebelum kalian melindungi
segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia ( lihat Mukadimah
UUD 1945), daripada
kalian sibuk berkoalisi dengan PDI-P dalam rangka menghadapi Pemilu
Presiden / Wakil Presiden 2014.
Kami
sadar bahwa pendapat kami tersebut mungkin masih jauh dari
kesempurnaan, bahkan juga dapat menimbulkan beragam interpretasi.
Bila hal tersebut terjadi, maka pada kesempatan ini pula kami secara
langsung menyampaikan permohonan maaf. Namun demikian bila sebagian
atau seluruh pendapat kami ini benar, diharapkan saran dan harapan
kami ini diikuti dengan arif dan bijaksana oleh para pihak yang
berkepentingan yakni Partai-Partai Peserta Pemilu 2014.
Semoga
melalui Pemilu Presiden/ Wakil Presiden 2014, warganegara diberikan
kemampuan oleh NYA memilih Presiden / Wakil Presiden yang
diberikan kemampuan oleh ALLOH swt / Tuhan YME untuk
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia.
Semoga
Alloh
SWT/Tuhan YME senantiasa melimpahkan Rahmah dan Hidayah-Nya bagi
seluruh warganegara Indonesia, agar kelak anak cucu kita senantiasa
diberikan kemampuan oleh NYA, menjaga, membangun, melanjutkan ,
memelihara negeri ini.
Salam
Jakarta,
Jam : 11.00
BBWI. Minggu
,
20 Jumadil Akhir 1435 H
/ 20
April
2014 .
A. n. Perasaan
Sebagian Para Pemilih Pemilu Presiden/ Wakil Presiden 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar